Imbas Keamanan, KKN Kolaborasi di Desa Tempeh Kidul Harus Berakhir Lebih Awal.

Lumajang | Busercyber.com

Suasana haru mewarnai acara perpisahan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif di Desa Tempeh Kidul, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, pada Sabtu (9/8/2025). Bertempat di Balai Desa Tempeh Kidul, para mahasiswa berpamitan kepada Pemerintah Desa dan Kepala Desa Sunyoto.

Dalam sambutannya, Kades Sunyoto mengucapkan terima kasih atas dedikasi mahasiswa selama melaksanakan program KKN di desanya. Ia menyayangkan, meski pihak desa telah berusaha memberikan fasilitas dan dukungan penuh, program KKN harus berakhir lebih cepat karena adanya kasus pencurian kendaraan bermotor yang menimpa mahasiswa KKN di desa lain di Kabupaten Lumajang.

“Walaupun di sini aman, kami tetap mengikuti keputusan kampus yang menarik kembali mahasiswa demi keamanan. Kami sudah berusaha maksimal menyediakan tempat yang layak dan memberi ruang kerja sama dengan seluruh staf desa,” ujar Sunyoto.

 

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN, Arijo Isnoer menjelaskan, keputusan penarikan mahasiswa diambil oleh pihak kampus setelah dalam sepekan terjadi dua kali kasus pencurian kendaraan yang menargetkan peserta KKN di wilayah Lumajang.

“Di Desa Tempeh Kidul sebenarnya aman. Bahkan kepala desa ikut berjaga malam untuk memastikan keamanan mahasiswa. Namun karena keputusan kampus sudah final, kami harus mematuhi. Mahasiswa sudah 25 hari di Lumajang dan masih banyak program yang belum selesai,” jelas Arijo.

Menurutnya, keputusan tersebut diambil setelah rapat antara pihak perguruan tinggi, Pemkab Lumajang, Kesbangpol, dan Bappeda. “Pihak kampus menilai situasinya tidak cukup aman. Tahun ini KKN ditarik lebih awal, dan mungkin akan dievaluasi lagi untuk tahun depan,” tambahnya.

Meski kecewa, mahasiswa tetap menghargai keputusan kampus. Beberapa dari mereka mengaku merasa “nanggung” karena banyak program yang belum rampung. Namun, keselamatan menjadi prioritas utama.

(Redaksi)