
Jumlah griya lansia di Kabupaten Lumajang saat ini ada tiga. Meski jumlahnya terbatas namun sangat membantu masyarakat.
Busercyber.com – Bupati Lumajang Indah Amperawati meresmikan dimulainya pembangunan kamar mandi dan saluran air Griya Lansia Ar-Rahman di Desa Kunir Kidul, Jumat (25/7/2025).
Bupati Indah Amperawati meletakkan batu pertama pembangunan kamar mandi dan saluran berukuran 6 x 3 m.
Dia menyambut baik keberadaan griya lansia di Desa Kunir Kidul yang dikelola Yayasan Ar-Rahman ini. Meski baru beberapa bulan dengan penghuni enam orang namun sangat membantu masyarakat.
”Saya menyambut dengan senang hati keberadaan griya lansia ini. Karena sangat membantu masyarakat,” kata Bupati Indah.
Dia juga berjanji kekurangan biaya pembangunan dia yang menutupnya.
Pengasuh Griya Lansia Ar-Rahman, Ustaz Khairul, menjelaskan, fasilitas yang paling mendesak di sini adalah pembangunan sanitasi. ”Kamar mandi dan WC menjadi kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Dia juga menjelaskan, kebutuhan pasir sudah disumbang penambang pasir, Zaman Abdullah. Sampai selesai.
Jumlah griya lansia di Kabupaten Lumajang saat ini ada tiga. Di Kecamatan Lumajang ada dua tempat dan Kecamatan Kunir satu tempat. Meski jumlahnya terbatas namun keberadaan mereka sangat membantu masyarakat.
Tiga griya lansia tersebut masing-masing dikelola Pemkab Lumajang, Yayasan Ar-Rahman, dan Muhammadiyah.
Griya lansia yang dikelola Pemkab Lumajang dihuni 15 orang dan ditingkatkan menjadi 30 orang.
Penghuni Griya Lansia Ar-Rahman berasal dari berbagai kota di Jawa Timur. Seperti Malang, Banyuwangi, dan Lumajang.
Mereka ada yang sudah pikun, tidak jelas identitasnya dari mana karena ditemukan telantar di jalan.
Salah seorang penghuni bernama Sukardi, asal Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang, mengaku senang ditampung di tempat ini.
”Ustaz Khairul pengasuhnya begitu telaten melayani kami seperti keluarga sendiri,” ujarnya.
Sementara dua orang lainnya telah pikun sehingga tidak tahu dari mana asal muasalnya. Tidak punya kartu intensitas. Mereka kehilangan jejak keluarganya.
”Bahkan di antara penghuni ada yang pergi dan tidak kembali lagi karena tidak tahu di mana tempat penampungannya. Untung ada masyarakat yang mengembalikan,” cerita pengasuh Ustaz Khairul Rahman.
Ke depan, sambung dia, akan terus bersedia menampung orang tua yang telantar. Syaratnya mudah. Orang tau yang telantar bisa diantar ke Griya Lansia. Pihak yayasan siap menerima uluran tangan dari para pihak untuk bisa melayani penghuni Griya Lansia tersebut. (Redaksi)
Social Footer