H. Baso Juherman Sekjend MPC Pemuda Pancasila: “Jogo Suroboyo, Jangan Kotori Kota Pahlawan ini.!

H. Baso Juherman Sekjend MPC Pemuda Pancasila: “Jogo Suroboyo, Jangan Kotori Kota Pahlawan ini.!”
SURABAYA – Busercyber.com
Rencana demo besar-besaran 3 September 2025 rupanya tidak semua orang sambut dengan tepuk tangan. Di Kota Pahlawan, suara penolakan justru datang lantang dari tubuh loreng oranye-hitam, Pemuda Pancasila Kota Surabaya.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya, Haries Purwoko, menegaskan bahwa seluruh kader akan bergerak menjaga keamanan kota. Baginya, Surabaya adalah rumah besar yang harus dilindungi, bukan panggung sandiwara jalanan.
Mereka tegas: Surabaya bukan arena coba-coba, apalagi panggung untuk mereka yang haus popularitas.
“Arek-arek Suroboyo kudu bersatu. Jogo Suroboyo! Jangan biarkan kota ini diacak-acak hanya demi kepentingan segelintir orang. Kalau mau cari muka, jangan pakai Surabaya sebagai panggungnya,” ujarnya keras.
Nada lebih pedas datang dari Sekretaris MPC, H. Baso Juherman, yang menyindir bahwa aksi demo kerap hanya jadi ajang audisi bagi pahlawan kesiangan.
“Kalau mau terkenal, ya jadi YouTuber atau TikToker saja. Jangan rusak kota dengan aksi anarkis. Surabaya bukan tempat audisi. Jangan kotori kota dengan teriakan tanpa solusi. Kami dukung penuh Ibu Khofifah karena beliau kerja nyata, bukan kerja drama,” sindirnya.
Baso juga mengingatkan, demokrasi memang memberi ruang untuk bicara, tetapi bukan berarti bebas seenaknya. Menurutnya, demokrasi tanpa kedewasaan hanya melahirkan kerusakan.
“Silakan berpendapat, silakan protes, itu hak. Tapi jangan sampai mengganggu kenyamanan warga, merusak fasilitas umum, apalagi bikin gaduh. Itu bukan demokrasi, itu democrazy,” katanya dengan satir menusuk.
Pemuda Pancasila Surabaya menegaskan siap berkoordinasi dengan aparat dan seluruh elemen masyarakat menjaga ketertiban kota. Mereka tidak rela jika Surabaya dijadikan panggung gratisan oleh kelompok yang haus perhatian.
Bagi mereka, lebih baik energi digunakan untuk menjaga kondusifitas dan mendukung pembangunan dari pada menghambur-hamburkan tenaga untuk demo tanpa arah.
Di tengah maraknya wacana protes, sikap Pemuda Pancasila Surabaya semakin jelas: Surabaya harus tetap aman, nyaman, dan produktif. Mereka menolak aksi yang hanya jadi drama jalanan dengan naskah murahan.
“Kalau demo benar-benar demi rakyat, rakyat pasti senang. Tapi kalau rakyat justru resah, itu berarti demo gagal fungsi. Surabaya harus tetap damai. Yang mau demo cari panggung, silakan cari panggung di tempat lain. Jangan coba-coba obok-obok Kota Pahlawan,” pungkas Baso dengan nada menggelegar.
Maka, pesan yang dititipkan sederhana tapi tegas: Jogo Suroboyo, Jogo Jawa Timur. Surabaya ora dolanan!
*(Red)*
Social Footer