Breaking News

Polda Jatim Ungkap Kasus Deep-fake Tiga Video Kepala Daerah Untuk Modus Penipuan

Polda Jatim Ungkap Kasus Deep-fake Tiga Video Kepala Daerah Untuk Modus Penipuan

"Tiga tersangka pelaku pembuat konten Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan 2 kepala daerah lainnya, dengan narasi Motor murah DP Rp 500 ribu rupiah kini ditangkap tim siber Polda Jawa Timur."
"Tiga tersangka pelaku pembuat konten Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan 2 kepala daerah lainnya, dengan narasi Motor murah DP Rp 500 ribu rupiah kini ditangkap tim siber Polda Jawa Timur."

Surabaya, Busercyber.com – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus tindak pidana manipulasi data (deepfake) video pernyataan kepala daerah yang digunakan untuk melakukan penipuan melalui media sosial. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Rupatama Polda Jatim pada Senin (28/4/2025).

Hadir dalam konferensi pers tersebut Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si., Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast, Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol R. Bagoes Wibisono Handoyo Koesoemah, serta Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Pol Marjoko, S.I.K., M.Si.

Kapolda Jatim dalam keterangannya menjelaskan, para pelaku menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) untuk memanipulasi video pernyataan kepala daerah, di antaranya Gubernur Jawa Timur, Gubernur Jawa Tengah, dan Gubernur Jawa Barat. Video tersebut kemudian disebarkan melalui media sosial TikTok untuk menawarkan sepeda motor murah, seolah-olah sebagai bantuan dari para kepala daerah tersebut.

“Dengan teknologi deepfake, para pelaku membuat video pernyataan palsu, menawarkan sepeda motor dengan harga murah. Video ini kemudian disebarluaskan di media sosial untuk menjaring korban yang kemudian diarahkan untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening yang sudah disiapkan,” ujar Irjen Pol Nanang Avianto. Senin (28/04/2025)

Menurut Dirressiber Polda Jatim Kombes Pol R. Bagoes Wibisono Handoyo Koesoemah, para tersangka yang berhasil diamankan berjumlah tiga orang dengan peran berbeda, yaitu pembuat akun media sosial, pembuat konten deepfake, dan operator WhatsApp untuk berkomunikasi dengan korban. Para pelaku diketahui beroperasi dari wilayah Pangandaran, Jawa Barat.

"Para tersangka membuat video deepfake Gubernur Jatim, Jateng, dan Jabar lalu menyebarkannya di media sosial untuk menawarkan sepeda motor murah dan menipu masyarakat. Mereka memanfaatkan teknologi AI dan media sosial untuk mencari korban. Barang bukti, termasuk akun media sosial, rekening bank, dan uang tunai, telah kami amankan. Proses penyidikan akan terus dikembangkan untuk mengungkap jaringan lebih luas." Jelasnya.

Barang bukti yang disita meliputi beberapa unit handphone, akun media sosial, satu rekening bank atas nama Maharani, dan uang tunai sebesar Rp43.792.000. Keuntungan yang diraup para pelaku dari aksi penipuan ini mencapai Rp87.600.000, dengan korban tersebar di beberapa provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Maluku Utara.

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan pasal-pasal dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara dan denda hingga Rp12 miliar.

Kapolda Jatim menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan media sosial dan mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya, terutama yang melibatkan nama-nama tokoh publik.

"Gunakan media sosial secara bijak, jangan sampai merugikan orang lain, apalagi dengan memanfaatkan nama pejabat publik yang kredibel," tegasnya.

Polda Jatim akan terus mendalami kasus ini untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain yang membantu pelaku dalam melakukan aksinya. 

 

Editor : redaksi


Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close